Friday, October 19, 2012

Su'u Dzan: "Telegram" Dari Allah?

[sekadar hiasan]
Pernahkah anda ditegur oleh Allah SWT secara tidak langsung? Saya yakin jawapan anda yang paling tak kurang pun, tentunya 

"ermmmm, macam pernah.Kot"

Dalam kes berburuk sangka, setiap dari kita pasti akan melaluinya. Pernah suatu ketika, saya  teringat akan kesalahan, dan kejelakan seseorang terhadap saya. Dan tidak semena-mena buruk sangka merasuki diri ini. Mulalah, pelbagai sangkaan dan andaian saya buat-buat terhadap orang tersebut. 



"Tak guna punya orang.."

"Dasar tak boleh harap."

"Menyampah!"

"Menci'!! (ok diakui ini bunyi agak gediks. lol)

"Sakitnya hati aku dengan ngkau! "

[menci'! menci'! menci'! menciT! mencit?? Eh. haha]

Meanwhile, pada saat yang bersamaan, yaitu disaat perasaan bathil itu telah meliputi kepada hotak saya, dan hati melayu saya,  saya cuba log in akaun Fesbuk. Tiba-tiba, saya terbaca satu post yang pertama saya lihat terpampang di Wall FB saya.

 "Buruk Sangka Adalah Makar Jahat Syaithon" 

Gulp. Saya mulai merasakan sesuatu.


Lalu saya scroll down artikel ini dan ternyata isinya adalah seperti berikut; 

1. Menabur Benih Permusuhan dan Buruk Sangka di Kalangan Muslimin
Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam dalam sebuah hadits bersabda : "Sesungguhnya iblis telah berputus asa untuk dapat disembah oleh orang-orang sholih, namun dia berupaya menebarkan benih permusuhan di kalangan mereka." (HR Muslim 2812 dan Tirmidzi 1938)

Su'udhan atau buruk sangka adalah salah satu cara syaithan mencerai-beraikan bani Adam (barisan kaum muslimin). Demikian pula tahrisy (menebar benih permusuhan). Dalam sebuah hadits dari Ummul Mukminin Shafiyah binti Huyai, dia bercerita :


"Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam pernah i'tikaf di masjid, lalu aku datang menjenguk beliau pada suatu malam untuk berbincang-bincang dengan beliau. (Setelah selesai) aku pun bangkit untuk kembali dan beliau pun bangkit bersamaku untuk menemani. Ketika itu lewatlah dua orang laki-laki Anshor radliallahu 'anhuma.


Tatkala mereka melihat Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam, mereka pun mempercepat langkahnya. Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam pun berseru : "Perlahanlah! Wanita ini adalah Shafiyah!" Dua orang itupun berkata :"Subhanallah, ya Rasulullah!" Maka Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Sesungguhnya syaithan menjalar pada diri Adam pada aliran darah dan sungguh aku khawatir syaithan akan melemparkan kejahatan pada hati kalian berdua (ketika melihat aku) lalu terucaplah sesuatu." (HR Bukhari 4/349-350)


2. Menghiasi Bid'ah Bagi Manusia

Syaithan akan datang pada seseorang dengan menghiasi kebid'ahan dan membisikkan dalam hatinya : "Orang-orang di masa kini telah jauh meninggalkan agamanya dan sulit sekali mengembalikan mereka kepada agama. Alangkah baiknya kalau engkau mengerjakan beberapa amal ibadah dengan beberapa tambahan dari apa yang telah ditetapkan dalam sunnah Rasul dengan harapan agar mereka kembali pada agama mereka, karena menambah amal kebajikan adalah baik." Akhirnya orang bodoh tersebut pun mengikuti bisikan syaithan.

Kita telah mengetahui bahwa ibadah adalah perkara tauqifiyah yaitu harus diambil dari petunjuk Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam semata. Kita tidak memiliki hak untuk menambah dan mengurangi atau mengubah semau kita karena ini adalah perbuatan yang tidak dibenarkan dan termasuk perangkap syaithan.


3. Menakut-nakuti Bani Adam

Dalam hal ini syaithan akan menakuti bani Adam dengan dua cara :
Pertama : Syaithan akan menakuti bani Adam dengan wali-walinya dari kalangan orang-orang kafir, musyrik, fasiq, dan ahli maksiat. Syaithan membisikkan : "Hati-hati kamu dari mereka! Mereka memiliki kekuatan yang dahsyat….!" Akhirnya dia pun bergabung dengan wali-wali syaithan.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : "Sesungguhnya yang demikian itu tidak lain hanyalah syaithan yang menakut-nakuti kamu dengan kawan-kawannya (orang musyrik Quraisy) karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku jika kamu benar-benar beriman." (Ali Imron : 175)


Kedua : Syaithan akan menakuti bani Adam dengan kefakiran. Allah Subhanahu wa Ta'ala menceritakan : "Syaithan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu dengan kejahatan (kikir) …" (Al-Baqarah : 268)

Syaithan membisikkan kepada tukang riba : "Kalau engkau tinggalkan profesimu, dari mana kamu akan mendapatkan harta? Kamu akan jatuh miskin!" Akhirnya orang tersebut lebih bersemangat menekuni profesi riba.

Syaithan membisikkan kepada penjual khamr : "Jangan engkau tinggalkan profesimu, tidak ada profesi yang lebih menguntungkan selain profesi yang sedang engkau geluti. Kalau engkau tinggalkan engkau akan jatuh. Belum tentu engkau mendapati profesi pengganti sebaik ini!" Akhirnya dia pun semakin giat memasarkan berbagai produk dan merek khamr.


Semua itu adalah bisikan syaithan yang menyesatkan bani Adam padahal Allah 'Azza wa Jalla telah berfirman : "… Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (Ath-Thalaq : 2-3)


4. Melemparkan Keraguan Dalam Hati

Termasuk cara syaithan menyesatkan bani Adam adalah melemparkan keraguan dan was was dalam hati baik dalam hal aqidah, ibadah, maupun muamalah. (Lihat Madakhilus Saithan 'alas Shalihin 11-27)

Masih banyak lagi cara dan perangkap yang dipasang syaithan untuk menjerat bani Adam. Di samping itu ada beberapa hal yang mudahnya syaithan menjalankan makarnya, di antaranya :


1. Kebodohan bani Adam

2. Hawa nafsu, lemah keikhlasan, dan tipisnya keimanan
3. Lalai dari dzikrullah
4. Tidak memperhatikan jebakan-jebakan syaithan
5. Mengerjakan perbuatan sia-sia
6. Berlebih-lebihan (israf) dari kebutuhan
(Lihat al-Fawaid hal 185-186 dan Madakhilus Syaithan 'alas Shalihin hal 28)
Sampai part ini, baru saya sedar, rupanya saya ditegur oleh Allah SWT kerana perbuatan buruk sangka saya tadi. 

Dan adaaaa lagii tambahan bagi teguran tersebut. Allah Maha Pemurah Maha Penyanyang.
Jalan Keluar dari Makar Syaithan

Di akhir pembahasan ini kami sebutkan beberapa cara untuk menyelamatkan diri dari cengkeraman, godaan dan jebakan-jebakan syaithan yang tertulis dalam kitab Madakhilus Syaithon 'alas Shalihin hal 28-29, yaitu


1. Beriman kepada Allah Ta'ala dan bertawakal kepada-Nya. Allah berfirman : "Sesungguhnya syaithan itu tidak ada kekuasaan atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabb-Nya." (An-Nahl :99)


2. Menuntut ilmu syar'i dari sumber dan pemahaman yang benar karena dengan ilmu ini kita terbimbing kepada jalan yang lurus dan mampu menepis sekian banyak perangkap syaithan yang dipasang untuk menjerat kita.


3. Mengokohkan keikhlasan dalam beribadah kepada Allah. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : "Kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis (ikhlas) di antara mereka." (Al-Hijr :40)

4. Membentengi dengan dzikrullah dan isti'adzah (memohon perlindungan) kepada Allah. Allah Ta'ala berfirman : "Dan jika kamu ditimpa godaan syaithan maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui." (Al-A'raf : 200)
Mudah-mudahan Allah melindungi kita dari jebakan-jebakan syaithan yang menyesatkan

Oleh : Al-Ustadz Qomar Suaidi"

BAM! 

PAP!

GEDEBUK!

Sungguh, terasa benar tamparan dari Allah SWT melalui tulisan ini. Terasa benar, ini adalah teguran dari Allah SWT.

Astaghfirullah al-Adzhim! Sungguh mudah kita melakukan dosa. 

Alhamdulillahi Rabbil Alamin! Sunnguh cepat teguran Allah terhadap diri ini. Mungkin Allah mahu supaya saya tidak terus menerus merugikan diri dan menghapussskan amal2 kebaikan  saya (yang memang dari dulu sudah sedikit dan tak pernah banyak2 T__T) yang sedang dibakar dek api hasad su'u dzan yang sedang menyala-nyala. 

[kredit]

Syukron jazakumullah khair kepada Penulis artikel ini dan kepada al-Akh yang digerak hati oleh Allah SWT untuk post pasal Topik ini di FB.

Artikel ini adalah salah satu bentuk teguran dari Allah SWT buat saya. Siapa tahu, mungkin artikel ini juga teguran Allah untuk anda juga? ^___~

No comments:

Post a Comment